Saddil Ramdani Ditantang Oleh Pelatih Sabah FC Agar Dipanggil Shin Tae-yong Lagi ke Timnas Indonesia

BukaSuara – Pemain 24 tahun tersebut dipastikan dicoret dari skuad akhir Timnas Indonesia pada Piala Asia 2023 di Qatar beberapa hari sebelum laga perdana lawan Irak.

Saddil Ramdani menjadi penonton saat Timnas Indonesia sukses menciptakan sejarah baru di Piala Asia dengan lolos ke babak gugur untuk kali pertama.

Langkah Timnas Indonesia terhenti di tangan Australia pada babak 16 besar.

Skuad asuhan Shin Tae-yong tersebut kalah dengan skor 0-4.

Pencoretan Saddil Ramdani tentu membuat pelatihnya di Sabah FC, Ong Kim Swee angkat suara,

Ong Kim Swee melihat bahwa Saddil bakal menjadi pemain yang lebih baik setelah momen tersebut.

Memang alasan pencoretan Saddil Ramdani saat itu tidak pernah diberitahu sama sekali oleh Shin Tae-yong.

Meski begitu, Ong Kim Swee meminta anak asuhnya itu untuk memahami bahwa seorang pelatih memiliki rencana sendiri di level tim nasional.

“Setiap pelatih punya rencananya sendiri.”

“Yang penting di sini, ketika Saddil dicoret, bukan berarti karier Saddil berakhir.”

“Kami di sini (Sabah) masih punya banyak turnamen yang harus dijalani,” lanjutnya.

Peraih medali emas SEA Games 2011 bersama Timnas U-23 Malaysia tersebut mengaku bahwa Saddil Ramdani bakal mengambil hikmah dari pencoretan tersebut.

Ong Kim Swee menantang Saddil Ramdani untuk bisa menembus kembali skuad Timnas Indonesia.

“Saddil perlu menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran,” ujar Ong Kim Swee.

“Dan kedepannya dia akan menjadi lebih dewasa.”

“Selain itu untuk membuktikan ke depannya agar bisa kembali bersama timnas Indonesia,” lanjutnya.

Saat ini, Saddil Ramdani melakoni sesi latihan pramusim bersama Sabah FC.

Bersama Sabah FC, Saddil bakal bersiap untuk menyambut turnamen AFC Cup pada bulan ini.

Sabah FC bakal menantang klub asal Australia, Macarthur.

Malaysia sejauh ini memiliki trek rekor bagus di AFC Cup.

Pada musim lalu, Kuala Lumpur FC sukses menembus babak final AFC Cup.

Sementara Malaysia juga pernah mendapatkan trofi pada 2015 usai Johor Darul Takzim keluar sebagai juara AFC Cup.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *