Inter Milan dan Juventus Beda Level, I Nerazzurri Ibarat Timnas Brasil

BukaSuara – Inter Milan dan Juventus adalah dua rival sengit di Liga Italia dalam beberapa dekade terakhir.

Baik Inter Milan dan Juventus sama-sama berambisi menjadi yang terbaik di kompetisi teratas Negeri Piza.

Belakangan Inter justru berada di atas Juventus meski masih kalah dari jumlah perolehan scudetto.

I Bianconeri tercatat kali terakhir menjadi juara Liga Italia pada musim 2019-2020.

Sejak saat itu mereka tidak mampu merengkuh gelar mayor domestik lagi.

Perebutan zona Liga Champions justru menjadi target yang dicapai oleh Juventus.

Berbeda dengan Inter yang kerap kali muncul sebagai penantang gelar domestik.

I Nerazzurri bahkan sukses merebut gelar Liga Italia pada musim 2020-2021 kala masih ditukangi Antonio Conte.

Meski itu menjadi musim terakhir mereka merasakan juara, musim 2023-2024 diyakini cerita manis itu bakal kembali berulang.

Bersama Simone Inzgahi, Inter mampu bertumbuh menjadi tim tangguh dan disegani baik dalam negeri maupun Eropa.

Lihat saja bagaimana musim ini mereka bermain setelah sempat kalah di final Liga Champions musim lalu.

Hingga pekan ke-24 Inter baru mencicipi satu kekalahan saja.

Mereka bahkan sudah mencetak 59 gol, paling banyak di antara kontestan lain di Liga Italia musim ini.

Tidak hanya itu, sisi defensifnya begitu mengagumkan karena baru kebobolan 12 gol.

Berbeda dengan Juventus yang hanya mendulang 38 gol dari 25 pertandingan dan sudah kebobolan 17 gol.

Saat ini Inter tampil sebagai penguasa capolista dengan 63 poin, unggul 9 angka dari sang rival.

Juventus asuhan Massimiliano Allegri justru mengalami penurunan performa belakangan ini yang membuat mereka keteteran mengejar Inter.

Jurnalis Italia, Riccardo Trevisani, menyoroti kinerja dari Inter dan Juventus di bawah masing-masing pelatih.

Menurut Riccardo Trevisani, Inter dan Juventus berada pada level berbeda.

Dalam pandangannya, Juventus arahan Allegri bermain memprioritaskan hasil dan tidak terlalu peduli dengan gaya permainan.

Sebaliknya, Inter asuhan Inzaghi bermain dengan permainan yang mengalir dan tempo tinggi.

Trevisani bahkan berani membandingkan Inter-nya Inzaghi dengan Timnas Brasil, sementara Juventus milik Allegri tak ubahnya Timnas Kosta Rika.

“Namun, mereka adalah raksasa yang dibangun oleh kerja keras klub dan pelatih mereka.”

“Sedangkan saat ini pelatih Juventus hanya membangun sedikit hal.”

“Mereka adalah tim yang memainkan sepak bola buruk.”

“Inzaghi dan Allegri tiba tiga tahun lalu di Inter dan Juve.”

“Sekarang yang satu tampak seperti Brasil dalam hal gaya permainannya, yang lain seperti Kosta Rika,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *