De Rossi Sesumbar Bawa AS Roma Lawan Kemustahilan di Liga Europa, Bayer Leverkusen Siap Di-Barcelona-kan

BukaSuara – AS Roma dihadapkan pada misi supersulit jelang pertandingan leg kedua semifinal Liga Europa 2023-2024 kontra Bayer Leverkusen.

Pasalnya, I Giallorossi harus mengatasi defisit dua gol melawan Leverkusen di BayArena, Kamis (9/5/2024) waktu setempat atau Jumat pukul 02.00 WIB.

Defisit gol sebanyak itu harus dikejar AS Roma akibat menelan kekalahan 0-2 pada leg pertama di kandang sendiri, Stadion Olimpico, pekan lalu.

Dua gol Die Werkself yang dicetak Florian Wirtz dan Robert Andrich gagal dibalas Roma.

Alhasil, AS Roma harus menang 3-0 di pertemuan kedua untuk lolos ke final.

Syarat tersebut jelas sangat sulit untuk diwujudkan.

Terlebih, Leverkusen tengah dalam performa on-fire.

Die Werkself baru saja menang 5-1 atas Eintracht Frankfurt dalam lanjutan Bundesliga.

Hasil yang membuat rekor unbeaten mereka berlanjut menjadi 48 pertandingan.

Di sisi lain, Tim Serigala Ibu Kota cuma bermain imbang 1-1 melawan Juventus di pertandingan terakhir.

Itu jelas bukan hasil yang bagus untuk dijadikan modal dalam laga melawan Leverkusen.

Meski demikian, Daniele De Rossi meminta seluruh pihak agar jangan buru-buru mencoret peluang Roma untuk lolos ke partai puncak.

Sebab, ini bukan kali pertama Roma berada dalam posisi sulit seperti sekarang di kompetisi Eropa.

Enam tahun lalu, AS Roma berhasil bangkit dari kekalahan 1-4 melawan Barcelona di perempat final Liga Champions.

Bahkan ketika itu, De Rossi masih menjadi pemain AS Roma.

Roma kemudian menang 3-0 di Stadion Olimpico untuk membuat agregat menjadi sama kuat 4-4.

Karena saat itu aturan gol tandang masih diberlakukan, Roma yang berhak lolos ke semifinal.

De Rossi percaya timnya bisa melakukan hal serupa pada laga dini hari nanti.

“Saat melawan Barcelona, saya mengatakan bahwa saya mempercayai tim tersebut, dan nanti, saya pasti akan mengatakan hal yang sama lagi.”

“Saya tahu bahwa saya dapat memercayai mereka dan kami dapat mencoba mengatasi sedikit kekecewaan.”

“Saat itu kami sangat terkutuk, situasinya berbeda.”

“Banyak hal yang membuat saya berpikir bahwa kami dapat menciptakan kembali atmosfer tersebut dan mencoba memanfaatkannya untuk keuntungan kami,” tuturnya menambahkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *