Apa Itu Diskonto Obligasi? Ini Keuntungan Dan Cara Menghitungnya

 

Obligasi adalah instrumen investasi utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan untuk memperoleh dana yang akan digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembiayaan proyek atau refinancing utang.

Dalam dunia investasi, terdapat istilah yang kerap digunakan dalam pembahasan obligasi yaitu diskonto obligasi. Artikel ini akan menguraikan apa itu diskonto obligasi, keuntungannya, dan cara menghitungnya.

Pengertian Diskonto Obligasi

Diskonto obligasi adalah proses penjualan obligasi dengan harga yang lebih rendah dari nilai nominal atau nilai pari. Dalam kondisi ini, obligasi dijual dengan potongan harga (dikenal sebagai diskonto) dan akan ditebus dengan harga nominalnya pada saat jatuh tempo. Selisih antara harga diskonto dan harga nominal merupakan imbal hasil yang diterima oleh investor.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan menerbitkan obligasi dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000 dan harga diskonto sebesar Rp900.000. Pada jatuh tempo, perusahaan akan membayar Rp1.000.000 kepada investor. Dalam hal ini, selisih harga sebesar Rp100.000 (antara harga diskonto dan nominal) merupakan imbal hasil yang diperoleh investor.

Keuntungan Diskonto Obligasi

Keuntungan utama diskonto obligasi bagi investor adalah adanya potensi keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan obligasi yang dijual dengan harga nominal.

  1. Imbal Hasil yang Atraktif: Imbal hasil diskonto obligasi biasanya lebih tinggi daripada suku bunga deposito dan instrumen investasi lainnya dengan tingkat risiko yang sama. Selisih antara harga diskonto dan harga nominal menjadi pendapatan tambahan atau keuntungan yang diperoleh investor.

  2. Diversifikasi Portofolio: Investasi diskonto obligasi memberikan alternatif bagi investor untuk mendiversifikasi portofolio investasinya. Selain deposito dan saham, investor dapat memilih obligasi diskonto sebagai salah satu instrumen investasi yang berpotensi memberikan imbal hasil yang menarik dengan risiko yang lebih terukur.

  3. Likuiditas: Obligasi memiliki tingkat likuiditas yang cukup baik karena dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Walaupun harga jualnya dipengaruhi oleh suku bunga pasar, investor dapat menjual obligasi tersebut sebelum jatuh tempo jika diperlukan.

Cara Menghitung Diskonto Obligasi

Untuk menghitung diskonto obligasi, perlu diketahui beberapa variabel berikut: nilai nominal obligasi, harga diskonto, dan jangka waktu obligasi. Berikut adalah langkah-langkah menghitung diskonto obligasi:

  1. Menghitung Selisih Harga: Selisih harga = Nilai nominal obligasi – Harga diskonto. Dari contoh sebelumnya: Rp1.000.000 – Rp900.000 = Rp100.000.

  2. Menghitung Imbal Hasil: Imbal hasil = (Selisih harga / Harga diskonto) x 100%. Dari contoh, Imbal hasil = (Rp100.000 / Rp900.000) x 100% = 11,11%.

  3. Menghitung Imbal Hasil Tahunan: Imbal hasil tahunan = Imbal hasil / Jangka waktu obligasi (dalam tahun). Misalkan jangka waktu obligasi adalah 5 tahun, maka Imbal hasil tahunan = 11,11% / 5 = 2,222%.

Dengan cara ini, investor bisa menghitung imbal hasil diskonto obligasi dan membandingkannya dengan instrumen investasi lainnya untuk menentukan pilihan investasi yang paling sesuai dengan profil risiko dan kebutuhannya.

Kesimpulan

Diskonto obligasi merupakan instrumen investasi yang menawarkan potensi keuntungan lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi yang dijual dengan harga nominal. Melalui investasi diskonto obligasi, investor dapat mendiversifikasi portofolio investasi dan memperoleh imbal hasil yang menarik. Menghitung diskonto obligasi akan membantu investor dalam menentukan pilihan investasi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *