Timnas U-23 Indonesia OTW Olimpiade 2024, Shin Tae-yong Minta Dukungan Publik Korea Selatan

BukaSuara – Usai kalah 1-2 dari Irak di perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024, skuad Indonesia menjalani pemulihan baik fisik maupun mental.

Sesuai perkataan Shin Tae-yong di konferensi pers, pemain mengalami burnout dan dia ingin membebaskan pemainnya dari apa pun soal sepak bola dalam 2 hari ini.

“Saya harus melakukan ini dengan baik, sejujurnya para pemain sangat lelah,” kata Shin Tae-yong setelah laga melawan Irak.

“Mereka telah burnout sebenarnya.”

“Jadi saya pikir sekitar 2 atau 3 hari ini kami hanya ingin fokus pemulihan.”

“Saya juga tidak ingin pemain menyentuh bola.”

“Setelah itu kami punya waktu 3 atau 4 hari, lalu akan membahas taktik dan menganalisis Guinea,” tambahnya.

Kelelahan fisik dan mental menjadi tak terhindarkan bagi Timnas U-23 Indonesia.

Pasalnya, Timnas U-23 Indonesia tampil enam kali dalam 18 hari turnamen Piala Asia U-23 2024.

Di fase gugur, Timnas U-23 Indonesia bahkan dua kali menyelesaikan laga hingga 120 menit.

Selain itu, Shin Tae-yong juga jarang mengganti starting eleven Timnas U-23 Indonesia selama tampil di Piala Asia U-23 2024.

Meski begitu, performa Timnas U-23 Indonesia patut diacungi jempol.

Timnas U-23 Indonesia sukses keluar sebagai peringkat keempat.

Garuda Muda juga mengalahkan tiga raksasa Asia sepanjang turnamen, yaitu Korea Selatan, Yordania, dan Australia.

Kini, Timnas U-23 Indonesia harus berjuang untuk merebut tiket terakhir Olimpiade 2024 di Paris.

Caranya, Marselino Ferdinan dan kawan-kawan harus memenangi laga play-off melawan Guinea pada 9 Mei 2024 di Paris, Prancis.

Shin Tae-yong pun mengapresiasi perjuangan Timnas U-23 Indonesia di turnamen ini.

Meski begitu, dia masih mengungkapkan kekesalannya atas kepemimpinan wasit di Piala Asia U-23 2024.

Eks pemain Seongnam Ilhwa Chunma tersebut meminta dukungan publik Korea Selatan agar Timnas U-23 Indonesia bisa menembus putaran final Olimpiade 2024.

“Baiklah, kami tim Indonesia telah melakukan yang terbaik.”

“Meskipun saya menghabiskan hidup untuk bermain sepak bola, kami mengalami masalah dengan kualitas wasit yang sangat konyol.”

“Saya tidak berpikir hal ini harus terjadi lagi.”

“Saya juga mencoba memutar video dengan tenang dan dingin, tetapi dengan keputusan wasit yang tidak masuk akal, kami mengakhiri turnamen di peringkat keempat, sangat disayangkan.”

“Jika penggemar Korea mendukung Indonesia, saya pikir kami bisa berpartisipasi dalam Olimpiade Paris.”

“Saya akan berterima kasih jika kalian banyak mendukung,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *