Ridho, Arhan, dan Witan Resmi Undur Diri dari Timnas U-23 Indonesia Usai Gagal ke Olimpiade 2024

BukaSuara – BOLANAS.COM – Witan Sulaeman menjalani laga terakhir di timnas U-23 Indonesia sebagai kapten, Rizky Ridho dan Pratama Arhan juga pamit.

Kegagalan timnas U-23 Indonesia ke Olimpiade 2024 juga menandai berakhirnya sebuah era.

Garuda Muda takluk dari timnas Guinea dengan skor 0-1 pada laga play-off Olimpiade 2024, Kamis (10/5/2024) malam.

Hasil tersebut membuat utusan Afrika melaju ke Prancis, sementara Indonesia pulang dengan tangan hampa.

Sedikit yang tahu, laga di stadion mini Pierre Pibarot itu juga menjadi ajang pamit bagi sejumlah pemain.

Konteksnya adalah sejumlah pemain yang tak lagi memenuhi syarat membela timnas U-23 karena akan melewati batas usia.

Pemain paling senior dalam hal caps adalah Witan Sulaeman, yang menjalani pertandingan semalam sebagai kapten.

Witan pertama kali muncul dalam usia 15 tahun di timnas U-19 pada 2017, dan sejak saat itu rutin membela timnas junior.

Karier Witan bahkan lebih banyak dihabiskan di timnas, ketimbang di klub.

Dilansir dari Transfermarkt, pemain asal Palu mengoleksi 116 penampilan bersama timnas U-19, U-23, hingga senior.

Sebaliknya, ia hanya mencatatkan 66 penampilan bersama klub, tak satu pun dicatatkan bersama Lechia Gdansk.

Statistik ini memperlihatkan PSSI terlalu sering memanggil Witan untuk training camp jangka panjang, serta tak ada skala prioritas turnamen mana yang akan dan tidak diperkuat sang wonderkid.

Kini setelah tujuh tahun mondar-mandir di timnas junior, Witan bisa berfokus bersama klub.

Ia akan berusia 23 tahun pada 8 Oktober mendatang, dan tak ada lagi turnamen U-23 pada tahun ini.

Artinya, pemain berjuluk Baby Shark kini bisa berfokus membela Persija Jakarta, serta hanya dapat memperkuat timnas senior.

Tahun depan, timnas U-23 yang akan tampil di SEA Games 2025 dan Piala AFF U-23 2025 tak bisa memanggil Witan.

Hal yang sama berlaku untuk Rizky Ridho dan Pratama Arhan, yang juga akan berusia 23 pada tahun ini.

Jika Witan mengorbit sejak timnas U-19 era Indra Sjafri, Ridho dan Arhan baru muncul sejak timnas U-20 ditangani Shin Tae-yong.

Adapun Rio Fahmi yang juga kelahiran 2001 tergolong late developer karena baru mencuat di level U-23.

Nathan Tjoe-A-On malah melakoni turnamen pertama dan terakhirnya untuk timnas U-23, yaitu Piala Asia U-23 2024.

Tugas PSSI selanjutnya adalah menyiapkan generasi berikutnya bagi timnas U-23 Indonesia menggantikan para pemain tersebut.

Daftar pemain kelahiran 2001 yang pamit dari timnas U-23 Indonesia:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *