Pelatih Irak Singgung Saweran Rp 23 Miliar untuk Timnas U-23 Indonesia dan Tuah Stadion Abdullah bin Khalifa

BukaSuara – Timnas U-23 Indonesia akan melawan Irak dalam perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Kamis (2/5/2024).

Pasukan Shin Tae-yong boleh berharap kembali ke tuah Stadion yang sudah kesekian kalinya dipakai timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024.

Satu-satunya kekalahan Indonesia di stadion ini adalah saat semifinal ketika melawan Uzbekistan, Senin (29/4/2024) lalu.

Pelatih Irak, Radhi Shenaishil memberi kritikan kepada penyelenggara mengapa sebuah tim bisa bermain di Stadion serupa sampai berkali-kali.

“Saya telah mengatakan sebelumnya bahwa, kota harus berbeda dari kota yang kita mainkan,” kata Radhi Shenaishil.

“Jepang telah bermain di Stadion Alsat, misalnya lebih dari satu kali.”

“Namun hal-hal semacam ini tidak akan menghentikan kami, kami mencoba tidak terpengaruh hal itu,” tambahnya.

Radhi juga menyinggung sumbangan Rp 23 M dari para pengusaha Indonesia untuk timnas U-23 Indonesia.

Artinya, calon lawannya itu dalam motivasi besar meraih tiket Olimpiade 2024 lewat jalur peringkat tiga terbaik.

“Tim Indonesia punya motivasi besar dengan gairah fans yang tinggi,” ujarnya.

“Bahkan saya dengar ada pengusaha yang datang berkunung ke Qatar untuk mendukung finansial tim Indonesia dan lainnya.”

“Namun hal ini tidak boleh menjadi kendala bagi kami.”

“Kita sudah pernah melakukannya (lolos Olimpiade 2016 Rio) yang tidak ada keuntungan dalam hal venue, jadi saya rasa kita bisa melakukannya lagi,” tambahnya.

Radhi Shenaisil mengakui sudah mempelajari kekuatan Indonesia sejak lama.

Hal ini disebabkan kedua tim berada satu grup dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia untuk timnas senior.

“Tim Indonesia telah kami ikuti dengan sangat dekat sejak awal (Kualifikasi) Piala Dunia.”

“Kami telah melihat mereka sebagai tim yang sangat bagus, tim yang sangat berkembang, tim yang sangat dihormati di lapangan.”

“Baik para pemain yang bermain atau akan bermain di Indonesia maupun para pemain yang bermain di tim-tim Eropa,” ujarnya.

Mantan pelatih klub Al-Quwa Al-Jawiya ini menilai bahwa Indonesia mampu memainkan sepak bola cepat.

“Sepak bola Asia pada umumnya dikenal sebagai sepak bola dengan transisi yang sangat cepat.”

“Bagi kami, kami memiliki serangan yang bagus.”

“Namun kami harus sangat berhati-hati untuk menghentikan mereka.”

“Terutama ketika menghadapi para penyerang mereka. Kami memiliki tim yang bagus,” lanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *