Pahlawan Irak yang Jadi Momok Timnas U-23 Indonesia Tatap Peluang Berkarir di Eropa

BukaSuara – Kini Ali Jasim berseragam Al-Quwa Al-Jawiya dengan status pinjaman dari sesama tim Irak, Al-Kahrbaa hingga Juni 2024.

Selama membela Al-Quwa Al-Jawiya, Ali Jasim, tercatat tampil pada lima pertandingan dan mengoleksi empat gol.

“Yang pasti, saya punya ambisi besar,” ucap pemain berusia 20 tahun tersebut.

“Dan saya sudah memikirkan untuk menjadi pemain profesional di Eropa,” sambung Ali Jasim.

Menurut Ali, bermain di Benua Biru bisa mengasah kemampuannya.

“Saya ingin mengembangkan diri,” ujar pemain berpostur 178 cm tersebut.

“Dan membuat fans kami selalu bahagia,” tutur Ali.

Di satu sisi, Ali, baru saja menjadi pahlawan Irak di perebutan tempat Piala Asia U-23 2024 Qatar kontra timnas U-23 Indonesia.

Gol Ali di babak extra time tepatnya menit ke-96 menjadi penentu kemenangan 2-1 Irak atas timnas U-23 Indonesia.

Atas hasil ini, Irak berhak melaju ke Olimpiade 2024 Paris menemani Jepang dan Uzbekistan.

Sementara duel final antara Jepang vs Uzbekistan berakhir dengan skor 1-0 untuk Samurai Biru.

Gol semata wayang Jepang dicetak oleh Fuki Yamada.

“Saya ingin mengucapkan selamat kepada rakyat Irak dan juga kepada pelatih dan para pemain,” ujar mantan pemain Antalyaspor itu.

“Kami Kami babak pertama hari ini sangat sulit tetapi kami berhasil bangkit.”

“Dan mendapatkan hasil yang luar biasa,” tutur Ali seusai laga melawan timnas U-23 Indonesia.

Bagi Ali, dirinya akan selalu memanfaatkan kesempatan pemanggilan tim nasional.

Di Piala Asia U-23 2024, Ali membukukan empat gol yang menobatkannya sebagai top skor.

“Secara pribadi saya selalu ingin mengabdi di timnas Irak,” kata kelahiran Baghdad, Irak itu.

“Saya ingin sekali selalu mengabdi di timnas Irak,” kata Ali.

Lebih lanjut, Ali tetap mendoakan timnas U-23 Indonesia dapat menjadi tim keempat yang melenggang ke Olimpiade 2024.

Timnas U-23 Indonesia akan menghadapi wakil Afrika, Guinea, pada babak play-off untuk merebutkan sisa satu tiket Olimpiade 2024 di Stadion Center National Du Football, Paris, Kamis (9/5/2024).

“Saya sangat sedih karena tim Indonesia tidak lolos,” ucap mantan pemain Al-Qasim SC itu.

“Saya ingin empat tim Asia bisa hadir di Paris.”

“Saya mendoakan yang terbaik untuk tim Indonesia dalam pertandingan melawan Guinea.”

“Dan saya berharap mereka mengikuti kami di Paris,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *