Man United Diobok-obok Palace, Casemiro Jadi Titik Lemah Setan Merah

BukaSuara – Crystal Palace menjadi mimpi buruk bagi Casemiro saat Man United bertandang ke Selhurst Park, Senin (6/5/2024) atau Selasa dini hari WIB.

Duel Crystal Palaces vs Man United menjadi penutup rangkaian pekan ke-36 Liga Inggris 2023-2024.

Namun, kunjungan Man United ke kandang Palace berakhir tragis.

Pasalnya, Setan Merah dibuat tak berkutik oleh The Eagles usai dibungkam empat gol tanpa balas.

Datang dengan kondisi pemain seadanya karena banyak dari pemain inti yang cedera, gawang Man United sudah bobol sejak menit ke-12.

Michael Olise berhasil membuat timnya unggul 1-0.

Paruh pertama ditutup dengan keunggulan 2-0 tuan rumah usai Jean-Philippe Mateta menggandakan skor di menit ke-40.

Di babak kedua, Man United tidak menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.

Armada milik Erik ten Hag semakin kacau setelah terus diobok-obok oleh Will Hughes cs.

Dua gol tambahan bersarang ke gawang Andre Onana masing-masing melalui Tyrick Mitchell (58′) dan gol kedua Olise (66′).

Kekalahan 0-4 yang diderita oleh Man United tersebut tak luput dari sorotan.

Terutama untuk pemain mereka Casemiro.

Pada laga kontra Palace, tercatat ia kena gojek lawan sebanyak 8 kali.

Torehan itu bahkan setengahnya dihasilkan di babak pertama.

Proses gol pertama Olise sendiri tak luput dari penampilan kikuk Casemiro yang dikelabui aksi sang striker.

Lagi-lagi Olise menjadi momok bagi Casemiro karena ia kembali gagal mengawal sang penyerang untuk gol penutup Palace.

Adapun catatan tadi membuat Casemiro berhasil mengalahkan Virgil van Dijk yang mendapatkan 6 kali dilewati pemain lawan.

Di sisi lain, ini menjadi kali keempat Casemiro bermain sebagai bek tengah secara beruntun bagi Man United musim ini di semua ajang kompetitif.

Bermain di luar posisi naturalnya memang tidak mudah dan itu tercermin dari hasil-hasil yang diterima Setan Merah akhir-akhir ini.

Pelatih Man United, Erik ten Hag, enggan menyalahkan eks gelandang Real Madrid tersebut sebagai biang kerok kekalahan timnya.

“Anda tidak bisa menempatkan ini pada satu pemain,” kata Ten Hag.

“Ini adalah performa tim.”

“Gol pertama semestinya tidak boleh terjadi karena kami tidak mengikuti aturan,” ucap pelatih asal Belanda tersebut menambahkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *