Kejuaraan Beregu Asia 2024 – Penyesalan Fikri/Bagas, Dikalahkan Juara Dunia dengan Nyesek

BukaSuara – Turun di partai kedua menghadapi tim Korea Selatan di Kejuaraan Beregu Asia 2024, Kamis (15/2/2024), Fikri/Bagas tampil mengecewakan.

Mereka gagal menyumbang poin usai takluk di tangan sang juara dunia ganda putra yakni Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae.

Berlaga di Setia City Convention Centre, Shah Alam, Malaysia, Juara All England Open 2022 itu kalah dua gim langsung 24-26, 20-22.

Usai pertandingan, raut kecewa ditunjukkan Bagas Maulana di mana sejatinya peluang meraih kemenangan memang ada.

“Memang mungkin belum rejekinya, sangat disayangkan sebetulnya baik di gim pertama maupun kedua kami sudah bisa memimpin,” ucap Bagas.

Akan tetapi, momentum tersebut hilang setelah juara All England Open 2022 itu lengah di poin-poin kritis.

Dia pun tak ingin larus dalam rasa kecewa dan berharap bisa tampil lebih baik untuk bisa menyumbang poin di laga berikutnya.

“Tadi kami sudah berusaha dan sudah berjuang dengan berbagai cara, kami berupaya untuk bisa menang dan menyumbang angka,” kata Bagas.

“Tetapi belum berhasil, semoga di pertandingan selanjutnya kami bisa menang, kami minta maaf karena belum mampu menyumbangkan angka,” imbuhnya.

Meski kalah, Bagas merasa dirinya sudah tampil bagus dengan mampu memberikan perlawanan sengit kepada Kang/Seo.

“Menurut kami, permainan tadi sudah bagus, perolehan angka dari awal berjalan ketat dan ramai,” kata Bagas menegaskan.

“Kami berusaha mencari celah, tetapi permainan lawan memang sangat rapi,” tuturnya menambahkan.

Hal yang tidak jauh berbeda diungkapkan oleh Muhammad Shohibul Fikri, dia mengaku tampil terburu-buru pada masa setting poin.

“Tadi saat terjadi setting di gim pertama dan kedua, kami justru bermain terburu-buru,” ucap Fikri.

“Dampaknya jadi mati sendiri, selain itu harus diakui permainan lawan memang begitu bagus,” tuturnya menambahkan.

Kang/Seo sendiri memang tampil solid dan rapi sehingga bisa mematahkan pola permainan dari Fikri/Bagas

“Lawan bermain sangat baik dan rapi sekali, itu yang membuat kami malah jadi mati sendiri karena untuk mematikan lawan begitu susah,” ucap Fikri.

“Kami sebenarnya sudah bermain baik dan memberikan perlawanan, kalau soal permainan dibilang puas, ya saya merasa puas.”

“Cuma ending-nya kami tetap kecewa karena tidak bisa memetik kemenangan. Pada awalnya kami bisa unggul, malah di akhir kalah,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *