BukaSuara – Satu per satu satria Merah-Putih rontok di rumah sendiri.
Sang juara bertahan tunggal putra, Jonatan Christie, gugur dalam babak 32 besar akibat kekalahan dari Lu Guang Zu asal China.
Dia menyerah usai menjalani pertarungan tiga gim (21-19, 19-21, 19-21).
Nasib serupa dialami Chico Aura Dwi Wardoyo yang merupakan runner-up tahun lalu.
Chico keok dengan skor 21-15 dan 21-10 dari Andres Antonsen.
Ginting pun menjadi satu-satunya harapan Indonesia untuk mendulang gelar dari sektor tunggal putra buat edisi kali ini.
Kendati jadi ‘last man standing’ dan memikul beban untuk menyelamatkan wajah negara, Ginting tak mau memikirkannya.
“Gak gimana-gimana, sih,” tutur dia.
“Semua pemain punya kans serupa, kesempatan yang sama, tapi hal terpenting adalah saya tak mau berpikir jadi satu-satunya wakil.”
“Fokus saya hanya ingin bermain baik, mengeluarkan kemampuan yang sudah dilatih, dan memperbaiki performa dari pertandingan ke pertandingan,” kata Ginting.
Untuk lawan selanjutnya, Ginting bakal meladeni perlawanan Loh Kean Yew.
Wakil Singapura itu mengamankan jatah ke perempat final menyusul kemenangan atas Su Li-yang.
Lalu bagaiman strategi Ginting untuk menghadapiLoh Kean Yeaw?
“Untuk strategi, rahasia,” ucap Ginting.
“Pasti nanti ada diskusi dengan pelatih untuk partai besok.”
“Mau lawan Su Li-yang atau pemain lain, pasti strateginya beda,” pungkas sosok kelahiran Cimahi itu.