Jadi Idola Baru, Komang Ayu Ingin Pertahankan Momentum dan Akui Kesuksesan Tim Uber Indonesia karena ‘Jiwa Preman’

BukaSuara – Performa pebulu tangkis tunggal putri, Komang Ayu Cahya Dewi juga menuai pujian setelah menyumbang poin pada perebutan juara Grup C melawan Jepang.

Indonesia harus puas menjadi runner-up Grup C setelah kalah, 2-3. Namun, Komang yang tampil sebagai tunggal ketiga mendonasikan poin saat melawan Juara Dunia Junior 2022, Tomoki Miyazaki.

Komang juga menjadi penentu Indonesia ke final Uber Cup 2024 dan skuad Merah Putih menumbangkan Korea Selatan, 3-2.

“Saat main jadi penentu ke final, salah satu yang menjadi beban karena lawannya adalah pemain junior. Pastinya karena bertemu junior, bahasa kasarnya sudah diharuskan menang. Jadi, itu mungkin jadi beban bagi saya.”

Pemain berusia 21 tahun itu tampak lebih percaya diri dan mampu mengatasi ketegangan di lapangan selama Uber Cup 2024, termasuk saat menjadi penentu.

Karena itu, banyak pecinta bulu tangkis mulai menggemari sosok Komang sebagai pebulu tangkis dan menjadi idola baru.

“Kalau mau diturunkan (pada partai Uber Cup), pasti ditanya dulu kesiapan masing-masing individu. Kalau misalnya sekiranya siap semua, baru pelatih merundingkan lagi,” aku Komang.

“Jadi idola baru, saya tidak tahu kalau saya jadi idola baru karena di sosmed seperlunya saja karena pengaruh ke mentalnya juga besar. Dimana orang semakin ekspektasi ke kita, tekanannya semakin besar.”

Selain performa, banyak yang mengidolakan Komang karena parasnya.

“Banyak yang mengidolakan dari fisiknya Komang dibilang cantik. Tanggapan saya astungkara. Syukur kalau mereka merasa nyaman dengan melihat fisik saya. Kalau soal itu kembali ke individu masing-masing,” tutur Komang.

“Jujur, saya lebih senang dihargai karena mainnya hari ini bagus atau orangnya sopan, pintar dalam permainan jika dibandingkan fisik. Tetapi, kalau bilang Komang cantik, terima kasih.”

“Kalau target dari dulu pasti ada, ingin membuktikan lagi kalau di tim Uber sudah bisa. Kalau di individual bagaimana pastinya ingin.”

“Ranking ingin masuk di 30 besar ke Bawah. Kalau target turnamen Super 300 mulai podium terus dan Super 500 sudah mendekati podium.”

Pemain kelahiran Buleleng, Bali itu sebelumnya pernah turun pada Uber Cup 2020 yang digelar pada 2021.

“Dulu saya jadi tunggal putri pertama dan disana tidak ada target podium atau apa pun karena menurunkan skuad muda, murni untuk pengalaman,” ujar Komang.

“Sekarang saya masuk lebih junior dalam tim dan target tim minimal semifina. Kami bersykur bisa mencapai runner-up. Jadi berbeda pressure.”

Uber Cup 2024 menjadi momen kebangkitan tunggal putri karena selalu menyumbang poin.

“Saya rasa tidak lepas dari peran pelatih juga. Coach Indra (Wijaya) dan Herli (Jaenudin) dengan adanya program Latihan dari mereka, tunggal putri bisa lebih maju lagi setelah saya sempat turun karena cedera dan bisa balik lagi,” kata Komang.

“Program latihannya lebih ditingkatkan lagi. Kalau saya lebih ke maintain badan saya dengan mengecilkan kemungkinan saya cedera.”

“Soal mindset yang ditanamkan untuk meningkatkan fighting spirit, kami semua jiwanya preman. Jadi, saat masuk lapangan ayo ngadu. Tidak usah takut mau melawan siapa. Fight saja pokoknya.”

Saat memastikan Indonesia menang, 3-2 atas Korea Selatan, Komang mengaku kaget para pemain masuk ke lapangan dan merayakan kemenangan.

“Sebenarnya agak kaget kok pada masuk lapangan, tetapi karena ada yang memeluk saya, saya peluk balik saja,” ucap Komang.

“Saya menangis sedikit karena melihat kapten (Apriyani Rahayu) dan ci Shendy (Puspa Irawati, mentor tim AdHoc) menangis. karena pada nangis nih saya ikut sedikit menangis.”

“Komentar soal tunggal putri Indonesia lagi menanjak karena biasanya ganda yang diandalkan mungkin hidup ada rodanya, berputar.”

“Mungkin sekarang saatnya kami menunjukkan. Jatuh bangun antar sektor wajar sekali. Saat sedang naik begini, sebisa mungkin kami pertahankan.”

“Peranan mentor sangat berpengaruh mereka membantu dari segi mental segala macamnya dapat motivasi dari mereka.”

Komang selanjutnya akan mengikuti Thailand Open 2024 (14-19 Mei) dan Malaysia Masters 2024 (21-26 Mei).

“Targetnya podium, tetapi saya ingin menunjukkan yang terbaik dulu. Tidak mau bicara banyak soal itu.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *