Demetrious Johnson Jelaskan Perbedaan Perlakuan dari ONE Championship dan UFC Saat Jadi Juara

BukaSuara – Sosok berjulukan Mighty Mouse memang telah begitu terkenal di UFC setelah dia menjuarai sabuk kelas terbang dan mempertahankannya hingga belasan kali.

Terlepas dari dominasinya, sang bintang Amerika malah kurang disorot oleh Dana White selaku CEO UFC.

Merasa kurang dihargai, jagoan yang kini berumur 37 tahun itu pindah ke ONE Championship pada 2018 lewat pertukaran yang cukup fenomenal.

Johnson ditukar oleh UFC dengan Ben Askren, mantan juara Bellator dan ONE Championship.

Di ONE Championship, karier Johnson kembali bersinar.

Dia sukses merajai kelas terbang MMA promotor tersebut usai mengalahkan mantan penguasa yang cukup dominan, Adriano Moraes.

Demetrious Johnson pun dapat dikatakan telah meraih puncak di dua promotor terbesar dunia.

Dia berbagi perihal apa yang membedakannya dalam episode terbaru MightyCast bersama dengan petarung UFC, Renato Moicano

Menurut Johnson, dia merasa tak mendapatkan kelebihan sebagai seorang juara di UFC.

Sebaliknya, Mighty Mouse merasa mendapatkan respek yang seharusnya ketika menjadi juara di ONE Championship.

“Saya katakan bayaran lebih besar di ONE Championship,” ujar Johnson.

“Ketika Dana White mengatakan ingin menjadi partner saat saya jadi juara di UFC, sejujurnya saya tak mempercayai hal itu.”

“Hanya ketika menjadi juara di ONE Championship saya merasa menjadi seorang partner.”

“Khususnya ketika kami bernegosiasi soal laga terakhir melawan Adriano Moraes.”

“Mereka ingin mengadakannya di Colorado dan kami mewujudkan pertarungan itu,” lanjutnya.

Nasib seorang juara di UFC dan ONE Championship dapat dikatakan berbeda 180 derajat jika merujuk pada pengalaman Johnson.

Umumnya atlet mendapatkan bayaran besar ketika mereka tampil dalam event pay-per-view tetapi realitanya tak selalu demikian.

“Saya merasa mendapatkan respek ketika jadi juara di ONE Championship ketimbang di UFC,” jelas Johnson.

“Saya kira ada orang lain di luar sana yang sepemikiran dan ada juara yang mendapatkan bayaran pay-per-view yang diinginkan.”

“Namun, itu adalah pengalaman saya. Pengalaman orang lain bisa saja berbeda,” sambungnya.

Saat ini DJ masih merajai kelas terbang MMA ONE Championship dan belum mendapatkan jadwal mempertahankan gelar berikutnya setelah kemenangan terakhir atas Moraes dalam laga trilogi di Denver, Colorado.

Namun, Johnson masih tetap aktif dalam disiplin Brazilian Jiu-jitsu.

Dia sempat memenangi sabuk emas serta perak dalam turnamen IBJJF yang bergengsi tahun ini.

Terbaru, Johnson juga meraih sabuk hitam BJJ di bawah bimbingan mantan juara ONE Championship, Bibiano Fernandez.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *