AS Roma Kena Prank Gol Injury Time Bayer Leverkusen, Tanyakan Rasa Pahitnya pada Qarabag FK

BukaSuara – Daniel Sianturi, Pengamat Sepak Bola

Die Werkself kembali meneruskan rekor belum terkalahkan di semua ajang kompetisi yang mereka jalani pada musim 2023-2024.

Untuk kali ke-49 musim ini, Bayer Leverkusen mengakhiri pertandingan mereka di lapangan hijau tanpa menderita kekalahan.

Kepastian itu didapatkan usai Bayer Leverkusen bermain imbang 2-2 dengan AS Roma pada leg kedua babak semifinal Liga Europa, Kamis (9/5/2024).

Bertanding di BayArena, tim besutan Xabi Alonso sempat tertinggal dua gol usai Leandro Paredes mampu memaksimalkan dua hadiah penalti bagi AS Roma.

Bayer Leverkusen baru mendapatkan gol saat laga tersisa lebih kurang 8 menit jelang waktu normal berakhir.

Gol tersebut pun tercipta hasil bunuh diri kapten AS Roma, Gianluca Mancini, pada menit ke-82.

Meski masih unggul agregat, bayang-bayang kekalahan untuk pertama kalinya musim ini sempat berada di dekat mata Leverkusen.

Namun, seperti yang sudah sering terjadi musim ini, Bayer Leverkusen seperti selalu punya cara untuk membuat gol pada injury time.

Josip Stanisic yang baru dimasukkan oleh Xabi Alonso pada menit ke-90 berhasil membuat gol penyeimbang setelah 7 menit bermain.

Gol Stanisic pada menit ke-97 menghindarkan Bayer Leverkusen dari kekalahan.

Hasil itu sekaligus memuluskan langkah sang juara Bundesliga musim ini menuju babak final Liga Europa dengan keunggulan agregat 4-2 atas AS Roma.

Peristiwa pemain Bayer Leverkusen mencetak gol pada injury time di ajang Liga Europa bukan sekali ini saja terjadi.

Tercatat ada tiga momen lainnya di mana para penggawa Bayer Leverkusen mampu memanfaatkan masa injury time untuk membuat gol.

Menariknya, tiga situasi tersebut menimpa klub wakil Azerbaijan, Qarabag FK.

Pada matchday keempat babak penyisihan di Grup H, duel antara Qarabag FK dan Bayer Leverkusen di Tofiq Bahramov Stadium sepertinya akan berakhir imbang.

Akan tetapi, Bayern Leverkusen berhasil mendapatkan hadiah penalti.

Victor Boniface yang menjadi eksekutor mampu mencetak gol ke gawang tuan rumah pada menit ke-94.

Gol tersebut memastikan Bayer Leverkusen pulang dengan 3 poin dari lawatannya ke markas lawan.

Tim asuhan Xabi Alonso kembali menjalani laga tandang di Tofiq Bahramov Stadium setelah Bayer Leverkusen terundi untuk berjumpa dengan Qarabag FK di babak 16 besar.

Pada pertandingan leg pertama babak 16 besar tersebut, Qarabag FK sempat memimpin 2-0 saat interval pertama laga berakhir.

Florian Wirtz sempat menipiskan ketertinggalan bagi Bayer Leverkusen lewat golnya di menit ke-70 namun Die Werkself tak kunjung mencetak gol tambahan hingga pertandingan memasuki menit ke-90.

Di saat ancaman kekalahan sangat nyata, Patrick Schick muncul sebagai pahlawan.

Pemain asal Republik Ceska yang merumput dari bangku cadangan pada menit ke-80 itu akhirnya membuat gol penyeimbang pada menit kedua injury time babak kedua.

Patrick Schick tak hanya sekali itu menjadi pahlawan bagi Bayer Leverkusen.

Dalam leg kedua yang ganti digelar di kandang Bayer Leverkusen, kisah heroik Patrick Schick menjadi mimpi buruk bagi Qarabag FK.

Bayangkan saja, striker Bayer Leverkusen yang baru bermain sejak menit ke-60 tersebut mampu mengukir brace.

Gilanya, brace Patrick Schick tercipta pada injury time babak kedua tepatnya pada menit ke-93 dan 98.

Dua gol jelang laga berakhir tersebut berhasil membawa Bayer Leverkusen membalikkan keadaan.

Dalam situasi hampir tersingkir karena tertinggal 1-2, brace Patrick Schick di masa injury time justru menjadikan Bayer Leverkusen menyingkirkan Qarabag FK secara dramatis.

Florian Wirtz dkk. meraih kemenangan 3-2 pada laga tersebut dan unggul agregat 5-4 atas Qarabag untuk melangkah ke perempat final.

Keberhasilan para pemain Bayer Leverkusen mencetak gol pada masa injury time musim ini memang luar biasa.

Para pendukung tim maupun lawan seperti selalu dipaksa untuk tetap tinggal di stadion sampai wasit yang memimpin laga-laga Bayer Leverkusen betul-betul telah meniup peluit untuk terakhir kalinya.

Bayer Leverkusen seperti selalu menolak kekalahan, lagi dan lagi!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *