Cuek Main saat Pemain Lazio Cedera, Christian Pulisic Dibela Pelatih AC Milan

BukaSuara – AC Milan mengalahkan Lazio 1-0 pada pekan ke-27 Liga Italia, Jumat (1/3/2024) di Stadion Olimpico.

Pertandingan tersebut diwarnai 3 kartu merah buat tim tuan rumah.

Kartu merah pertama buat Lazio di menit ke-57 membuat penyerang AC Milan, Christian Pulisic, mendapatkan sorotan negatif.

Insiden diawali cederanya Taty Castellanos setelah bertabrakan dengan Ismael Bennacer di awal babak kedua.

Dengan Castellanos terbaring di tanah, permainan tidak terhenti.

Luca Pellegrini mmencoba mengawal bola keluar area pertandingan.

Dia sudah memberikan isyarat dengan tangan kepada Pulisic untuk berhenti bermain dan membiarkan bola keluar.

Tetapi, Pulisic tidak berhenti dan tetap merebut bola.

Pellegrini pun menarik Pulisic yang akan menggiring bola mendekati gawang Lazio.

Wasit Marco Di Bello menyatakan Pellegrini melakukan pelanggaran.

Karena sebelumnya sudah memperoleh kartu kuning, Pellegrini pun harus keluar lapangan setelah dikartu merah.

Kalah jumlah pemain, gawang Lazio akhirnya dibobol Noah Okafor di menit ke-88.

Christian Pulisic dianggap mencederai fair play karena terus bermain padahal pemain Lazio sedang cedera.

Akan tetapi, aksi Pulisic mendapatkan pembelaan dari pelatihnya, Pioli.

“Pulisic adalah pemain yang sportif dan dia menghormati peraturan,” kata Pioli seperti dikutip dari Football Italia.

“Sampai wasit meniup peluit, Anda tetap bermain.”

“Kami tidak bisa melakukan hal yang berbeda.”

“Saya tidak setuju jika itu dianggap tidak sportif. Sama sekali tidak. Pulisic respek pada peraturan,” pungkas Pioli.

Pemain belakang AC Milan, Davide Calabria, ikut membela rekan setimnya.

“Itu sebuah kesalahpahaman,” kata sang bek kanan.

“Dia tidak menyadari bahwa Lazio mencoba mengeluarkan bola.”

Lazio sendiri pastinya meradang menyusul kekalahan kontroversial ini.

Namun, kemarahan Lazio lebih tertuju kepada Di Bello.

Tim Biru Langit juga menuding ada keberpihakan sistem sepak bola Liga Italia terhadap tim-tim besar seperti AC Milan.

“Saya tidak tahu siapa itu Di Bello atau dari mana dia berasal,” ujar Presiden Lazio, Claudio Lotito.

“Ketika pertandingan berjalan seperti ini, harus ada organisme dari luar yang mengevalusi situasinya.”

“Sistem yang ada sekarang tidak bisa diandalkan dan ketika hal itu terjadi, kita butuh institusi level ketiga untuk menyudahi situasi ini.”

“Dalam pandangan saya, hari ini kita sudah melewati batas.”

“Ini adalah kekalahan yang dipaksakan. Sebuah kematian yang sudah diumumkan lebih dulu.”

Media Italia juga menilai Marco Di Bello tidak tampil baik.

Dia dianggap kehilangan kontrol terhadap permainan.

Di Bello seharusnya bisa langsung meniup peluit saat melihat Castellanos tergeletak.

Kartu merah langsung untuk Adam Marusic dan Matteo Guendouzi di menit-menit terakhir juga tidak perlu dikeluarkan Di Bello.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *