BukaSuara – PSSI melakukan perubahan regulasi kompetisi pasal 22 ayat 3.
Sebelumnya, regulasi pasal 22 ayat 3 mewajibkan setiap klub menurunkan satu pemain U-23 sebagai starter selama 45 menit.
Per 1 Maret 2024 atau pekan ke-27 Liga 1 2023-2024, PSSI resmi menghapus aturan tersebut.
Perubahan peraturan tersebut dilakukan demi mendukung persiapan Timnas U-23 Indonesia yang akan tampil di Piala Asia U-23 2024,
Dengan tidak adanya aturan tersebut, diharapkan klub-klub peserta Liga 1 dapat melepas pemainnya ke Timnas U-23 Indonesia pada April mendatang.
Perubahan regulasi soal pemain U-23 tersebut sesuai dengan keinginan pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak.
Pelatih asal Kroasia tersebut mengutarakan hal itu adalah solusi terbaik agar klub bisa mendukung Timnas U-23 Indonesia di pentas Piala Asia U-23 2024.
“Namun, jika mereka memanggil Kakang dan Beckham, kami tidak punya pemain U-23 lainnya yang selevel dengan mereka,” paparnya.
Pelatih asal Kroasia tersebut senang dengan munculnya keputusan dari PSSI itu.
Keputusan ini dinilai oleh Bojan Hodak adil untuk setiap klub peserta Liga 1.
Dia juga menilai bahwa keputusan tersebut bakal menguntungkan PSSI juga yang membutuhkan pemain-pemain terbaik untuk Timnas U-23 Indonesia.
“Jadi dalam kasus ini, akan adil jika selama mereka berada di tim nasional, kami tidak harus memainkan pemain U-23 sejak menit pertama,” ujar Bojan Hodak.
“Dalam kasus ini, keputusan itu akan adil.”
“Karena hal ini bagus untuk kedua belah pihak.”
“Mereka bisa mendapatkan pemain sementara kami tidak terdampak di sisa laga pada musim ini.”
“Jadi ini win-win solution untuk kedua belah pihak,” bebernya.
Solusi tersebut diajukan oleh Bojan Hodak berdasarkan pengalaman kariernya sebagai pelatih Timnas U-20 Malaysia.
Saat itu, dia juga merasakan keluhan soal klub yang tak bisa melepas begitu saja pemain-pemain mudanya ke tim nasional.
Kondisi tersebut membuatnya memahami apa yang dirasakan oleh pelatih Indonesia, Shin Tae-yong, dan PSSI saat klub-klub menolak melepas pemainnya ke tim nasional.
Bojan Hodak juga menyebut bahwa keputusan ini bakal bagus untuk sepak bola Indonesia ke depannya.
“Saya pernah bekerja di Timnas Malaysia U-20. Saya pernah mengalami situasi ini,” ujarnya.
“Tetapi dalam kasus ini, jika kami mengizinkan mereka bergabung ke timnas, maka akan adil jika PSSI juga membantu kami.”
“Jadi nanti pada akhirnya hal ini akan bagus bagi sepak bola, bagus bagi untuk tim nasional, dan bagus bagi semuanya,” beber Hodak.