BukaSuara – Guinea memang berhasil mengalahkan Timnas U-23 Indonesia dengan skor tipis 1-0 dalam laga yang berlangsung di Clairefontaine-en-Yvelines, Ile-de-France, Prancis, Kamis (9/5/2024).
Sebenarnya Guinea bisa dikatakan menang atas Indonesia bukan karena penampilan yang mengesankan.
Pasalnya, mereka mengalahkan Timnas U-23 Indonesia melalui gol tunggal yang dicetak oleh Ilaix Moriba pada menit ke-29 melalui tendangan penalti.
Tendangan penalti ini didapatkan setelah Witan Sulaeman divonis melanggar Algassime Bah di kotak penalti sehingga wasit menunjuk titik putih.
Setelah mengalahkan Timnas U-23 Indonesia dengan skor tipis ini, Kaba Diawara mengaku bahwa melawan tim asuhan Shin Tae-yong bukan laga yang mudah.
Mantan pemain Arsenal itu mengaku bahwa sebenarnya dia sudah memprediksi pertandingan ini tak akan berjalan dengan mudah.
Akan tetapi, dia cukup terkejut karena pertandingan berlangsung cukup sulit.
“Kami tahu laga ini akan sulit tetapi kami tidak mempermudah permainan juga karena punya banyak kesempatan baik itu dari Algassime Bah atau dengan celah yang lain,” jelasnya.
Lebih lanjut, mantan pemain Paris Saint Germain (PSG) ini juga mengaku bahwa skuadnya tampil kurang efektif sehingga sulit membobol gawang Tim Merah Putih.
Kaba Diawara menilai bahwa seharusnya Guinea sudah bisa memimpin 3-0 sejak babak pertama apabila bisa memanfaatkan peluang dengan baik sehingga dapat dikonversikan menjadi gol.
“Itu masalah yang sama, masih masalah efektivitas. Kami harus berhasil ‘membereskan’ permainan di babak pertama di mana kami semestinya mencapai skor 3-0,” kata Diawara.
“Ini adalah bagian di mana saya sering berulang kali mengingatkan tetapi kami benar-benar harus membuat langkah maju karena kami lolos ke Olimpiade dan akan menghadapi tim-tim besar.”
Menurutnya, Guinea U-23 harus bisa memperbaiki tim dengan baik.
Pasalnya, tim akan berangkat ke Olimpiade 2024 sehingga bakal bertemu dengan lawan-lawan yang kuat.
Untuk itu, dia meminta para pemainnya harus bisa membereskan masalah ini agar timnya bisa bersaing di Olimpiade 2024.
“Jadi jika kami terus larut bersenang-senang pasti akan berisiko mendapatkan hukuman besar,” kata Diawara.
Keberhasilan Guinea dalam mengalahkan Garuda Muda membuat mereka berhasil lolos ke Olimpiade 2024 di Paris.
Sudah lama Guinea tidak tampil di putaran final cabang sepak bola putra di Olimpiade.
Mereka terakhir kali melakukannya pada tahun 1968.
Menurut Diawara, hasil ini menjadi catatan sejarah yang bagus buat Guinea.
Untuk itu Diawara ingin memberikan yang terbaik bersama tim di Olimpiade 2024 nantinya.
“Kami menulis ulang sedikit sejarah dengan para pemain muda ini, mereka pantas mendapatkannya,” tutur sang juru taktik.
“Jadi sekarang akan menjadi dua kali Guinea lolos ke Olimpiade,” tegasnya.
“Kami akan mencoba untuk melangkah sejauh mungkin.”
“Dengan generasi ini, seperti yang saya katakan bahwa kami di sini untuk menulis sejarah dan saya pikir kami sedang melakukannya,” pungkas Diawara.