BukaSuara – Jonatan selalu menyumbang poin sejak fase Grup C hingga akhirnya Indonesia harus puas menjadi runner-up saat menghadapi China pada babak final.
Tunggal putra nomor tiga dunia itu mengawali perjuangan pada fase grup dengan melawan Nadem Dalvi (Inggris) dan menang 21-16, 21-12.
Jonatan lalu menang atas Saran Jamsri (Thailand), 21-18, 16-21, 21-17 pada laga kedua fase grup.
Pada penentuan juara Grup C, Jonatan menang atas Lakshya Sen (India), 21-18, 16-21, 21-17.
Laga rubber game juga dijalani Jonatan saat menundukkan Cho Geon-yop, 17-21, 21-17, 21-10 menghadapi Korea Selatan.
Pada perebutan tiket final, Jonatan mengandaskan Wang Tzu Wei (Taiwan), 21-11, 21-16.
Jonatan kembali menang melalui rubber games ketika menghadapi Li Shi Feng (China), 21-16, 15-21, 21-17.
“Tetapi terlebih dari itu saya lebih bangga lagi bisa ada di tengah-tengah tim saya karena kami dengan komposisi yang ada mungkin dari awal tahun ini atau akhir tahun lalu tidak ada yang meyakini kami bisa sejauh ini,” tutur Juara All England 2024 itu.
“Dengan proses yang lewati, usaha dan kerja keras yang kami lakukan, sampai kemarin di final saya cukup bangga dengan tim saya.”
“Saya berharap pada Thomas Cup selanjutnya dengan komposisi yang sama, saya harap kita bisa memberikan hasil yang lebih baik lagi untuk Indonesia.”
“Teringat lagi momen Piala Thomas dua tahun lalu, di posisi yang sama tapi saya tidak mau kembali jadi penentu kekalahan. Saya mau membangkitkan semangat teman-teman.”
Pada final Thomas Cup 2022, Jonatan gagal memperpanjang napas Indonesia yang tertinggal 0-2 setelah takluk dari Kidambi Srikanth dengan skor 15-21, 21-23.
Jonatan telah mengatasi mimpi buruknya.
“Li Shi Feng dengan dukungan penonton tuan rumah, dia juga ingin menjadi penentu kemenangan dan dia juga ingin menampilkan yang terbaik.”
“Saya berusaha untuk melawan hal tersebut demi kebanggaan bangsa saya. Itu jadi bahan bakar saya hari ini,” ujarnya.
Jonatan kini telah merangkai tren kemenangan tak terputus dalam 16 pertandingan sejak All England Open 2024 pada Maret lalu.
Penampilan kuat tersebut telah memberikan trofi All England, gelar Juara Asia, serta medali perak Thomas Cup bagi pemain yang akrab disapa Jojo tersebut.