Juara Asian Games pun Angkat Tangan, Jonatan Christie Tak Terkalahkan Selama 53 Hari

BukaSuara – Jonatan menjadi satu-satunya wakil Merah Putih yang berhasil merebut poin pada final Thomas Cup 2024 di Hi-Tech Zone Sports Centre Gymnasium, Chengdu, China, Minggu (5/5/2024).

Juara Asia 2024 itu tampil di partai ketiga menghadapi Li Shi Feng.

Duel tersebut menjadi laga seru lantaran mempertemukan juara All England Open 2024 yaitu Jonatan versus juara edisi 2023 yakni Li Shi Feng.

Bermain dalam keadaan penuh tekanan karena saat itu Indonesia sudah tertinggal 0-2, Jonatan tetap mampu membuktikan kelas dan mentalnya di hadapan publik lawan.

Dia bahkan berhasil merebut gim pertama lebih dulu sebelum akhirnya menang dengan skor akhir 21-16, 15-21, 21-17.

Kemenangan Jonatan memperpanjang napas Indonesia karena sudah tertinggal 0-2 dan China hanya butuh satu kemenangan lagi.

Walau Indonesia berakhir sebagai runner-up Thomas Cup 2024, tetap saja penampilan stabil Jonatan sepanjang turnamen beregu ini tidak bisa dikesampingkan.

Li Shi Feng tidak punya hal lain yang bisa dikatakan selain memuji Jonatan.

Li menunjuk bagaimana Jonatan lebih sedikit melakukan eror. Li sempat hampir bangkit saat mengejar dari 11-18 ke 16-18 di pengujung gim ketiga, tetapi gagal.

“Dan secara keseluruhan, dia benar-benar lebih cepat daripada saya.”

“Sayang sekali saya tidak bisa membalikkan keadaan,” tambahnya.

Menyorot aksi Jonatan sepanjang Thomas Cup 2024 memang dia terbilang cemerlang.

Walau harus dihujani laga-laga rubber game, mental bertanding Jonatan tak pernah lengah dan memiliki rasio kemenangan 100 persen.

Jonatan tak sekalipun menelan kekalahan sejak fase grup.

Konsistensinya hampir mirip dengan performa Shi Yu Qi yang juga tak terkalahkan selama membela China pada Thomas Cup 2024.

Bahkan dua kali beruntun Shi membantai rival-rivalnya termasuk Anthony Sinisuka Ginting di final dan Lee Zii Jia (Malaysia) pada semifinal sebelumnya.

Jonatan dan Shi Yu Qi pun dapat dikatakan sebagai dua pemain terkuat di Thomas Cup tahun ini.

Ditambah penurunan performa Viktor Axelsen (Denmark) karena cedera, Jonatan dan Shi patut untuk diperhitungkan sebagai penantang gelar pada Olimpiade Paris 2024.

Jonatan sendiri sedikit lebih baik daripada Shi.

Dia tak terkalahkan selama 53 hari terakhir semenjak dia mampu All England Open 2024 pada 13 Maret hingga final Thomas Cup 2024 pada 5 Mei.

Dalam perjalanannya Jonatan juga mengalahkan Shi Yu Qi dua kali di All England karena cedera dan semifinal Kejuaraan Asia melalui tiga gim.

Shi sebenarnya tak kalah mengesankan.

Sebelum Jonatan, dia menjadi tunggal putra paling stabil dengan empat babak final beruntun sejak BWF World Tour Finals 2023 pada Desember hingga French Open 2024 pada Maret.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *