BukaSuara – Dilansir dari Transfermarkt, kontrak Radhi Shenaishil akan berakhir pada 30 Juni 2024 setelah ditunjuk sejak Juli 2022.
Sementara Olimpiade 2024 bergulir pada 26 Juli hingga 11 Agustus mendatang.
“Para fans dan juga para pemain, mereka mengenal saya dengan sangat baik, sehingga saya menghadapi tantangan,” ucap Radhi.
“Saya datang ke sini untuk bekerja agar tim nasional kami lolos ke Olimpiade (2024).”
“Sekarang setelah kami memenuhi syarat (lolos ke Olimpiade 2024).”
“Saya akan memutuskan untuk melanjutkan (kontrak),” sambung pelatih berusia 57 tahun itu.
Tiket Olimpiade 2024 ini diperoleh Irak usai menaklukkan timnas U-23 Indonesia di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Qatar dengan hasil akhir 2-1.
Saat itu, timnas U-23 Indonesia tercipta lewat kaki Ivar Jenner di menit ke-19.
Sementara gol balasan Irak dicetak oleh Zaid Tahseen (menit ke-27) dan Ali Jasim (96′).
Selain Irak, Jepang dan Uzbekistan yang sudah lebih dulu memastikantiket ke Olimpiade 2024.
Jepang sendiri keluar sebagai kampiun Piala Asia U-23 2024 usai meraih kemenangan 1-0 atas Uzbekistan.
Diakui Radhi, bukan perkara yang mudah saat mengarungi Piala Asia U-23 2024.
“Saya ingin mengucapkan selamat kepada ketiga tim Asia yang lolos ke Paris,” ujar Radhi seusai laga kontra timnas U-23 Indonesia.
“Ini bukan tugas yang mudah dan itu jelas menunjukkan betapa berkembangnya sepak bola Asia, khususnya sepak bola Asia Timur.”
“Anda tahu bahwa ada tim-tim yang sangat kuat yang berpartisipasi dalam kompetisi ini seperti Korea, Jepang, Arab Saudi dan Qatar.”
“Dan mereka sudah mempersiapkan hal ini sejak lama,” tutur Radhi.
Dia menambahkan, pencapaian yang diraih Irak berkat kerja keras semua pihak.
Saat membuka Piala Asia U-23 2024, Irak menelan kekalahan 0-2 dari Thailand di Grup C.
Dari hasil itu, Irak berbenah dan mampu menyapu bersih dua laga sisa Grup C dengan kemenangan atas Tajikistan (2-4) serta Arab Saudi (1-2).
“Saya ingin mengucapkan selamat tidak hanya kepada departemen teknis kami, tetapi juga para dokter kami, dan pahlawan utama adalah para pemain kami.
“Anda tahu, tanpa pemain hebat akan sangat sulit bagi kami untuk mencapai sesuatu,” kata mantan pelatih Al-Quwa Al-Jawiya tersebut.
“Itu adalah pertempuran yang hebat. Itu tidak mudah bagi kami.”
“Kami memulainya dengan kekalahan (0-2 dari Thailand di Grup C Piala Asia U-23 2024).”
“Anda tahu, dan kemudian ada banyak tekanan yang menimpa kami,” tutupnya.