BukaSuara – Prannoy melawan Anthony Ginting turun pada pertandingan pertama saat Indonesia bersua India di laga terakhir fase grup C Thomas Cup 2024.
Pertandingan yang digelar di Hi Tech Zone Sports Centre, Chengdu, China, Rabu (1/5/2024) itu berlangsung selama tiga gim.
Anthony sebenarnya memulai laga dengan cukup baik dengan berhasil merebut kemenangan terlebih dahulu di gim pertama.
Kemenangan meyakinkan dicetak Anthony dengan selisih delapan poin lewat skor 21-13.
Meski begitu, kebangkitan ditunjukkan Prannoy pada gim kedua hingga ke gim ketiga.
Prannoy akhirnya yang berhasil memberikan keunggulan untuk negaranya dengan memetik kemenangan pada skor 13-21, 21-12, 21-12.
Selepas meraih poin kemenangan itu, Prannoy melakukan selebrasi dengan menunjuk kepalanya sendiri.
Banyak artian selebrasi tersebut mengungkapkan bahwa pemain tersebut menunjukkan mental yang sangat baik.
Prannoy menjelaskan apa yang ia lakukan itu justru ia sama sekali tidak meremehkan Anthony Ginting.
Pemain India itu mengetahui bahwa untuk mengalahkan Anthony Ginting tidak mudah.
“Seseorang seperti Ginting akan datang dengan keras. Jadi, Anda harus tetap bertahan,” kata Prannoy kepada BWF dilansir Indian Express.
“Dia (Ginting) sangat cepat di awal. Kondisi ini cocok untuknya.”
“Tapi saya harus percaya pada permainan saya dan yakin akan berhasil. Saya harus lebih sabar di set kedua.”
“Di mana saya tidak boleh memberi kesempatan dia untuk melewati saya. Fokus pada set kedua.”
“Saya tahu set ketiga akan menjadi pertarungan sengit. Saya selalu memiliki keunggulan di set ketiga karena strategi yang saya gunakan dan saya percaya,” ujar pemain berusia 31 tahun itu.
Selain itu, Prannoy mengungkapkan cara mengalahkan Anthony adalah hanya dengan menggunakan pengalamannya.
Dia mengetahui usianya yang sudah tidak muda lagi membutuhkan strategi lain untuk menghadapi pemain gesit seperti Ginting.
“Sejujurnya, usia terus bertambah. Dan set pertama selalu menjadi awal masalah,” kata Prannoy.
“Butuh waktu untuk membiasakan diri dengan kecepatan para pemain seperti ini.”
“Di tunggal putra, usia rata-rata pemain top adalah 23, 22. Dan seseorang seperti 31, 32 akan sedikit kesulitan dengan kecepatan pada awalnya.”
“Satu-satunya hal yang bisa saya lakukan adalah menggunakan semua pengalaman saya selama bertahun-tahun, melawan semua pemain yang pernah saya hadapi.”
“Dan terus mendorong bahwa strategi semacam itu akan berhasil. Tidak ada pilihan lain selain mempercayai strategi di level ini,” ujar Prannoy.
Sayangnya mental dan kepercayaan diri yang baik dimiliki Prannoy belum bisa membawa India keluar sebagai pemenang di akhir laga.
Indonesia berhasil meraih kemenangan beruntun pada empat pertandingan selanjutnya untuk melaju ke babak perempat final dengan status juara grup.
Tim putra Indonesia akan menghadapi Korea Selatan pada perempat final Thomas Cup 2024 yang akan digelar Jumat (3/5/2024).