BukaSuara – Dari deretan wakil Indonesia, satu tempat hampir dikunci setelah Megawati Hangestri Pertiwi santer dikabarkan akan dipertahankan oleh Daejeon JungKwanJang Red Sparks.
Sementara itu dua pemain lainnya masih berusaha memperjuangkan asa mereka untuk berkiprah di kompetisi luar negeri untuk pertama kalinya.
Mereka adalah Yolla Yuliana dan Aulia Suci Nurfadila.
Yolla mengambil posisi middle blocker. Adapun Aulia, dia mendaftar untuk posisi outside hitter dan opposite seperti Megawati.
Mengutip dari TheSpike.co.kr, kebutuhan tertinggi terhadap pemain asia dalam try out Liga Voli Korea adalah mereka yang berposisi sebagai middle blocker.
Hampir semua tim membutuhkannya, minus tiga tim yang merencanakan perpanjangan kontrak untuk pemain Asian Quarter mereka musim lalu.
Dua tim di antaranya adalah Red Sparks dengan Megawati dan juara bertahan, Suwon Hyundai E&C Hillstate, dengan Wipawee Srithong dari Thailand (outside hitter).
Sementara tim lainnya yakni Hwaseong IBK Altos diprediksi akan mencari setter baru.
IBK Altos kelimpungan karena secara mendadak ditinggal tosser andalan, Pornpun Guedpard. Kapten timnas Thailand itu mengundurkan diri dari try out Liga Voli Korea.
Melihat kebutuhan, Yolla Yuliana lebih diuntungkan daripada Aulia. Meski begitu, persaingan yang dihadapinya tidak akan mudah.
Dengan tinggi badan 183cm, Yolla kurang jangkung untuk ukuran middle blocker asing yang rata-rata memiliki tinggi badan di atas 190cm.
Sorotan utama di antara para blocker yang mengadu nasib di tryout Liga Voli Korea bahkan tertuju kepada pemain dengan postur tertinggi.
Dia adalah Zhang Yu, pemain China yang sebelumnya hanya memperkuat satu klub saja yaitu Beijing BAC Motor sejak 2013.
Dengan tinggi 197cm, pemain yang pernah membawa klubnya menjadi juara Liga Voli China itu itu akan menjadi pemain putri tertinggi sepanjang sejarah Liga Voli Korea jika direkrut.
Melansir dari KMIB.co.kr, Zhang dipantau banyak klub karena juga memiliki kemampuan dalam bola quick dan servis.
Yolla sendiri sudah mengantisipasi faktor tinggi badan ini. Hal itu dikatakannya dalam peluncuran tim Jakarta Electric PLN untuk Proliga 2024 pada 23 April lalu.
“Mau sekencang apa pun, sehebat apa pun, kalau tidak pintar bermainnya masih kurang.”
“Jadi di Korea dan Jepang membutuhkan pemain yang cepat, apalagi sebagai middle blocker saya terkadang insecure karena tinggi badan saya cuma 181 cm.”
“Biasanya itu middle blocker tingginya 190 cm. Pesaing postur tubuhnya tinggi-tinggi. Insecure-nya di situ, jadi mau tidak mau harus coba.”
“Kalau tidak mencoba kami tidak akan tahu,” ucap pemain langganan timnas Indonesia ini.
Bagaimana dengan Aulia? Pemain berposisi outside hitter juga banyak dicari dalam try out Liga Voli Korea selain para middle blocker.
Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass disebut lebih memerlukan spiker daripada blocker karena telah memiliki deretan pemain inti yang solid.
Tim lainnya adalah GS Caltex Seoul KIXX. GS Caltex disebut lebih memerlukan spiker daripada setter untuk kuota pemain Asia.
Tahun lalu klub asuhan eks pelatih Palembang Bank Sumsel Babel, Lee Young-taek, itu juga ditinggal pemain Asia berposisi outside hitter yaitu Darin Pinsuwan (Thailand).
Salah satu pesaing Aulia adalah pemain timnas Vietnam, Tran Tu Linh.
Aulia pernah menghadapi Tran secara langsung saat Indonesia melawan Vietnam pada semifinal SEA Games 2023, final AVC Challenge Cup 2023, dan dua kali di SEA V League 2023.
Aulia mencetak poin sedikit lebih banyak daripada Tran dalam dua kesempatan bentrok di final AVC Challenge Cup (7 poin:6 poin) dan Leg 1 SEA V League (13:12).
Tentunya, kemampuan bertahan dan penerimaan bola juga diperlukan di posisi hitter.
Aulia, yang baru berusia 20 tahun, tampil tanpa beban.
“Ya kalau semoga aja lolos, Alhamdulillah. Kalau tidak juga tidak apa-apa karena mencari pengalaman juga ya,” ujar seperti dilansir dari Antaranews.com.
Try out Liga Voli Korea 2024 akan berlangsung hingga Rabu (1/5/2024) dengan acara draft atau pemilihan pemain berlangsung pada pukul 14.00 WIB.
Pemain yang tidak terpilih masih bisa dipanggil sebagai pemain pengganti.
Tim bebas mengganti pemain asing mereka pada periode pramusim dan mendapat jatah dua pergantian saat kompetisi sudah berjalan.