BukaSuara – Gol Madura United tersebut diciptakan oleh Yuda Editya di menit ke-56 dan Riski Afrisal (77′).
Menurut Radja Nainggolan, para bek Bhayangkara FC terlalu santai bergerak.
“Saya pikir hari ini kami menunjukkan kesalahan individu di dua gol,” ucap pemain berusia 35 tahun itu saat ditemui seusai pertandingan.
“Namun, saya pikir lini belakang harus merebut bolanya.”
“Jangan pernah menunggu.”
“Tentunya sedikit mengejutkan dari striker mereka tetapi itu tidak berpengaruh,” sambung Radja Nainggolan.
Beruntung pada menit ke-84, Bhayangkara FC mendapatkan hadiah penalti karena handball pemain Madura United.
Junior Brandao yang menjadi eksekutor sukses menjalankan tugasnya dengan baik dan menutup laga dengan skor 3-2.
“Karena pada akhirnya, jika Anda menang 3-2, semua kesalahan bisa dimaafkan,” ujar Nainggolan.
Ke depannya, Nainggolan berharap tim berjulukan The Guardian ini bisa membenahi kekurangan yang masih ada.
Pada pekan ke-28 kompetisi, Bhayangkara FC akan menantang Arema FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (6/3/2024).
Arema FC sendiri tengah berada di jalur yang positif.
Dari tiga pertandingan terakhir, Arema FC meraih kemenangan beruntun atas RANS Nusantara 3-2, Persija Jakarta 3-2, dan Persikabo 1973 1-0.
“Hal yang paling penting adalah mereka bisa belajar dari kesalahannya,” kata mantan pemain AS Roma itu.
“Semuanya juga belajar dari dua laga sebelumnya.”
“Saya pikir di babak pertama kami bermain lebih baik daripada Madura. Babak kedua mereka mungkin bermain lebih baik daripada kami,” sambung Nainggolan.
Dia menambahkan tiga poin yang berhasil diamankan di laga Madura United sangat berharga bagi Matias Mier dkk.
Kini Bhayangkara yang mengemas 18 poin berada di urutan ke-17 klasemen Liga 1 2023-2024.
“Ya, saya senang dengan kemenangan ini,” ucap mantan pemain Timnas Belgia tersebut.
“Saya rasa kami telah menunjukkan semangat juang tinggi pada laga ini.”
“Kami mencuri 3 poin dari klub yang berpotensi untuk menjuarai Liga.”
“Jadi ini adalah hasil yang penting untuk kami,” tutupnya.