BukaSuara – Bertanding di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (26/1/2024), Rehan/Lisa kalah dua gim langsung, 15-21, 16-21 dari Jesper Toft/Clara Graversen (Denmark).
Rehan/Lisa mengawali gim pertama dengan keunggulan. Namun, setelah jeda interval, ganda putra ranking ke-20 dunia itu banyak melakukan kesalahan sendiri.
Setelah break interval, pasangan peraih emas SEA Games 2023 itu tiba-tiba seperti kehilangan ritme bermain.
Pengambilan keputusan yang keliru hingga sergapan yang sering terlewat membuat Rehan/Lisa tertinggal 12-15.
Setiap kali sudah hampir mendekat, setiap kali itu pula Rehan atau Lisa melakukan unforced error. Mereka makin tertekan hingga 14-19.
Serangan Rehan/Lisa tak bisa keluar, malah mereka dipaksa berlari ke sana ke mari oleh lawan.
Pengembalian mereka sering tak tepat arahnya, hingga malah jadi sasaran empuk lawan.
Pengembalian Rehan terlalu monoton, selalu diarahkan lurus dan mudah ditebak lawan dan tertahan pada angka 15.
“Saya kasih bola-bola tengah, tetapi mereka mengatur dengan lebih tenang. Mereka juga lebih lepas mainnya, sedangkan kami di sini bermain sebagai tuan rumah pasti ada pressure-nya,” aku Rehan.
Setelah interval, Rehan mengakui bahwa dia bermain terburu-buru sehingga dia kurang tenang saat bertanding.
“Sebenarnya kalau permainan kami tenang, mereka lebih banyak celah kosongnya itu saja,” ujar Rehan.
Pada gim kedua, ritmenya hampir sama.
Rehan/Lisa mampu unggul sampai interval 11-10. Namun setelahnya, mereka kembali hilang permainan.
Semua serangan mereka mudah dibaca.
Bahkan beberapa pengembalian Rehan maupun Lisa terlalu fatal karena di arahkan pada lawan dengan tanggung.
Saat dapat kesempatan menyerang, serangan mereka terlalu lemah untuk defens pasangan Denmark yang solid.
Saat diserang balik, Rehan/Lisa kewalahan dan berujung eror sendiri.
Rehan/Lisa tertinggal jauh 14-18. Meski sempat mendapat beberapa tambahan angka, jarak mereka terlalu jauh hingga Toft/Graversen menyentuh angka 21 lebih dulu.
Hasil ini memperbaiki torehan mereka pada Malaysia Open dan India Open 2024 yang terhenti pada babak kedua.
“Progress pasti ada. Tidak mungkin kami melihatnya tidak perkembangan. Kami kalah ada evaluasi, menang ada evaluasi,” kata Rehan.
“Pelatih juga udah menyiapkan rencana untuk pertandingan selanjutnya. Yang pasti, kami harus lebih siap lagi,” ucap Rehan.
Setelah Indonesia Masters, Lisa mengatakan bahwa dia dan Rehan harus lebih siap dalam menghadapi pertandingan.
“Tadi lawan bermain lepas. Jadi, kami tidak boleh menganggap ringan siapa pun lawan yang dihadapi,” ujar Rehan.
“Semua lawan kemampuannya merata. Kami tidak bisa mematok akan melawan siapa karena apa pun bisa terjadi di lapangan.”
Setelah laga selesai, Rehan sempat berbicara cukup lama dengan Toft.
Rehan mengatakan bahwa Toft sempat meledek selebrasi yang dia lakukan saat menang pada babak kedua.
“Saya bilang, saya melakukan itu (selebrasi) karena Mama saya di situ. Dia langsung meminta maaf,” aku Rehan.
“Saya bilang tidak apa-apa. Intinya di lapangan kami musuh, di luar kami berteman.”