BukaSuara – Prediksi timnas Italia sebagai calon kuat juara Euro 2024 diutarakan Rafa Benitez.
Pelatih yang berpengalaman menukangi Inter Milan dan Napoli tersebut menilai Italia setara unggulan lain semodel Inggris, Jerman, Portugal, dan negara asalnya, Spanyol.
Benitez beropini bahwa perubahan mentalitas pemain di Liga Italia turut berperan atas peningkatan kualitas di tim nasional.
Serie A mencuat sebagai liga domestik dengan koefisien terbaik di Eropa musim 2023-2024 sejauh ini.
Setelah Inter Milan mencapai final Liga Champions musim lalu, AS Roma dan Atalanta menempatkan diri di semifinal Liga Europa musim ini.
Kemunculan klub-klub Serie A dalam persaingan gelar level kontinental dianggap memengaruhi kualitas pemain-pemain mereka.
Kondisi ini jelas memberi keuntungan bagi pelatih timnas Italia, Luciano Spalletti.
Ia akan memimpin Gli Azzurri di Piala Eropa 2024, Juni-Juli mendatang.
Italia menjalani turnamen di Jerman sebagai juara bertahan.
Sepanjang sejarah, hanya timnas Spanyol yang mampu memenangi trofi dua edisi beruntun.
Spanyol menjuarai Euro 2008 dan 2012.
Kini Italia dijagokan berpeluang menjadi tim kedua yang sanggup mempertahankan gelar.
“Saya pikir sepak bola Italia bergerak maju ke arah era keemasan yang baru karena saya melihat potensi yang berkembang,” ucap Benitez kepada Gazzetta.it.
“Spalletti mengincar kesuksesan dan dengan pelatih yang dapat menularkan DNA ini ke sebuah tim level tinggi, saya menyandingkan mereka di antara tim favorit lain,” lanjut pria yang membawa Liverpool juara Liga Champions 2005.
Di Euro 2024 nanti Spalletti dijagokan bakal mengandalkan materi tim scudetto Inter Milan sebagai fondasi.
Nerazzurri dapat mengirimkan 6 pemain ke skuad Gli Azzurri, terbanyak di antara klub lain.
Mereka bahkan bisa tampil berbarengan sebagai starter sehingga geng Inter ini berkemungkinan mengisi separuh susunan starting XI Italia.
Baik skema dengan tiga atau empat pemain bertahan, Spalletti bisa menurunkan materi full awak La Beneamata, yakni Matteo Darmian, Francesco Acerbi, Alessandro Bastoni, dan Federico Dimarco.
Semua ini berkat fleksibilitas peran yang kerap mereka lakoni di klub.
Darmian serta Dimarco dapat dipasang sebagai bek tengah kanan dan kiri dalam pola tiga pemain bertahan ataupun sebagai wingback.
Bergeser ke tengah, Nicolo Barella dan Davide Frattesi merupakan kandidat kuat untuk menyokong dapur permainan Italia.
Khusus Barella, kelihatannya posisi gelandang sentral mungil tersebut sulit tergoyahkan dari starting XI.
Spalletti sendiri mengakui bahwa materi pemain fleksibel seperti yang dimiliki blok Inter Milan ini akan bermanfaat bagi timnas Italia.
Kalau tidak ada aral berarti, geng scudetto Hitam-Biru hampir pasti bakal diangkut dan menjadi tulang punggung Gli Azzurri buat mempertahankan gelar di Jerman.
“Kami harus mempertimbangkan penempatan mereka di lapangan dengan cara yang mereka rasa nyaman berdasarkan metode bermain di klubnya,” kata Spalletti.
Di Euro 2024, Italia tergabung di Grup B yang pelik.
Kelompok ini bisa dikategorikan grup maut karena mereka bersaing dengan Spanyol, Kroasia, dan Albania.