BukaSuara – Bermain dominan di sepanjang awal gim pertama tidak bisa menjamin konsistensi Anthony Ginting saat tampil di partai pembuka dalam laga antara Indonesia vs India di Hi-Tech Zone Sports Centre Gymnasium, Chengdu, Provinsi Sichuan, China, Rabu (1/5/2024).
Menghadapi HS Prannoy, Ginting sebenarnya mampu tampil menekan dan menghalau serangan pemain ranking 9 dunia tersebut di awal-awal pertandingan.
Namun memasuki gim kedua, unforced error peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu mendadak kambuh.
Permainan bersih minim cela di gim pertama tidak bisa diteruskan.
Ginting justru sedekah poin sangat banyak sampai Prannoy mampu membalikkan kedudukan dari yang tadinya ketinggalan menjadi unggul.
Seiring bertambahnya eror Ginting, bertambah pula kepercayaan diri Prannoy yang punya histori sebagai penakluk raja bulu tangkis dunia, Viktor Axelsen ini.
Semua itu makin parah ketika pada gim ketiga, permainan Ginting semakin tidak karuan.
Runner-up All England Open 2024 tersebut kembali melakukan kesalahan berupa pukulan yang tidak akurat dan banyak melebar bahkan di sejumlah titik-titik yang sama.
Tidak ada break yang diminta Ginting, fokusnya telah buyar apalagi ditambah sejak dia mengalami insiden fault berupa double hit.
Dia pun kalah dengan skor 21-13, 12-21, 12-21.
Seusai laga, Ginting mengaku terjebak dalam permainan lawan yang di awal gim kedua memang terlihat memperlambat tempo serangan Ginting yang cepat.
“Tetapi di gim kedua dia sudah mempelajari strategi dan akhirnya sebaliknya saya masuk ke apa yang dia mau. Dari situ saya kurang bisa mengantisipasi perubahan-perubahan itu,” tuturnya.
Ginting menegaskan bahwa dia sudah berusaha mencari cara untuk kembali menemukan ritme permainan dia. Tetapi ketenangan yang hilang membuat pola serangannya makin tak tentu.
“Saya coba mencari cara agar bisa keluar dari tekanan tapi lebih banyak melakukan kesalahan sendiri. Di gim ketiga sempat unggul tapi ketika lawan bisa bermain lebih tenang, saya kurang sabar dan kurang cermat dalam penggunaan pola dan feeling,” ucap Ginting.
“Itu juga membuat akhirnya lawan semakin percaya diri,” kata Ginting.